Sabtu, 08 Februari 2014

JARIMATIKA


1)Penjumlahan dan Pengurangan
Tangan Kanan sebagai satuan dan tangan kiri sebagai puluhan.
 
 Tangan Kanan:
 - Telunjuk dibuka = 1
 - (Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 2
 - (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis) dibuka = 3
 - (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) dibuka = 4
 - (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) ditutup + Jempol dibuka = 5
 - (Jempol + Telunjuk) dibuka = 6
 - (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 7
 - (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis) dibuka = 8
 - (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis + Kelingking) dibuka = 9
 
Tangan Kiri:
 - Telunjuk dibuka = 10
 - (Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 20
 - (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis) dibuka = 30
 - (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) dibuka = 40
 - (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) ditutup + Jempol dibuka = 50
 - (Jempol + Telunjuk) dibuka = 60
 - (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 70
 - (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis) dibuka = 80
 - (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis + Kelingking) dibuka = 90
 
2)Penambahan dan Pengurangan
 
Istilah umum : 
     TAMBAH = NAIK jari
     KURANG = TURUN jari
 
Untuk penambahan dengan angka dibawah 5 dengan hasil tidak lebih dari 10, 
cukup mengoperasikan tangan kanan saja (SATUAN)
 
 - 1+1= 2 = naikkan Telunjuk ; naikkan Jari Tengah
 - 1+2= 3 = naikkan Telunjuk ; naikkan Jari Tengah ; naikkan Jari Manis
 - 1+4= 5 = naikkan Telunjuk ; naikkan Jempol ; turunkan Telunjuk lagi
   penjelasan :
         karena 4 adalah 5 (NAIK Jempol) kurangi 1 (TURUN Telunjuk) sehingga persamaan diatas menjadi:
         1+4 = 
         1+(5-1) = 
         1+5-1 = 
         NAIK Telunjuk NAIK Jempol TURUN Telunjuk = 
         5 = 
         JEMPOL 
 
 - 5+1= 6 = NAIK Jempol NAIK Telunjuk
 - 5+2= 7 = NAIK Jempol NAIK Telunjuk NAIK Tengah
 - 5+3= 8 = NAIK Jempol NAIK Telunjuk NAIK Tengah NAIK Manis
 - 5+4= 9 = NAIK Jempol NAIK Telunjuk NAIK Tengah NAIK Manis NAIK Kelingking 

2)Perkalian
Caranya sebagai berikut :
  • Yang digunakan adalah tangan kanan dan kiri, yang masing-masing dengan lima jari dan masing-masing jari dalam posisi berdiri.
  • Tangan kiri digunakan untuk menghitung salah satu angka yang akan dikalikan, sedangkan tangan kanan untuk menghitung angka yang lain.
  • Patokan menghitung adalah mulai dari angka 6 ( hitungan 6 ) yaitu jari kelingking.
  • Setelah kita menghitung dari angka 6 (patokan), jari ditekuk dan jari yang ditekuk tadi menjadi angka puluhan, sedang yang masih berdiri adalah angka satuan.
  • Jumlah jari yang masih berdiri di tangan kanan dikalikan dengan jumlah jari yang masih berdiri di tangan kiri. Kemudian hasilnya dijumlahkan dengan nilai jari yang ditekuk baik yang di tangan kanan maupun kiri, dapat deh hasil perkaliannya.
Misalnya :  7  x  8
Cara Penyelesaiannya :
Pada jari tangan kiri, 2 jari ditutup yaitu : kelingking dan jari manis (sebagai angka 7). Dan pada jari tangan kanan, 3 jari ditutup yaitu : kelingking, jari manis dan jari tengah (sebagai angka 8).
Kedua tangan yang jarinya ditutup (2 & 3 jari) ditambahkan dan hasilnya 5 (sebagai angka puluhan), sedangkan kedua tangan yang jarinya terbuka (3 & 2 jari) dikalikan dan hasilnya 6 (sebagai angka satuan). Maka ketika digabungkan hasilnya adalah 56.
Luar biasa sangat cepat dan mudah. Akan tetapi metode tersebut mempunyai kelemahan, yaitu tidak dapat melakukan perkalian pada angka kurang dari 6. Metode perkalian dengan menggunakan jari tangan ini hanya untuk mengerjakan operasional perkalian yang sederhana. Terutama perkalian yang melibatkan angka 6 hingga angka 9.
Melihat berbagai macam metode berhitung dengan jari seperti ; Jari Hitung Cepat, Matematika Jari, Aritmatika Jari, Jarimatika, Sempoa Jari, dll. Yang kesemuanya hanya dapat menghitung kali, bagi, tambah kurang, serta menghitungnya masih tetap menggunakan memori otak (ada angka-angka yang disimpan di otak).
 
 
 


Demikianlah Trik Menghitung Jarimatika Mudah - mudah bermanfaat buat sahabat sekalian.

Keunikan Dibalik Momok Menakutkan Bernama "MATEMATIKA"

Matematika. Sebuah momok yang begitu menakutkan bagi sebagian orang. Kenapa demikian? Apakah Rumit? Atau Membingungkan?
Mungkin itulah yang dijadikan alasan orang-orang untuk membenci matematika. Alasan yang bahkan diturunkan kepada anak cucu mereka. Hanya segelintir orang saja yang menganggap matematika tidak menyeramkan. Jadi, benarkah matematika bagaikan monster yang menyeramkan? Matematika begitu indah. Indah bagaikan bidadari tercantik di dunia.
Permasalahannya adalah bagaimana kita menyikapi dan menghadapi matematika tersebut? Mari ungkap rahasia keunikan dan keindahan matematika.
Matematika berperan sebagai pelayan ilmu (servant of science), sebagai ratu ilmu (queen of science) dan sebagai bahasa ilmu pengetahuan (language of science).  Peran matematika ini sangatlah penting dalam menghidupkan ilmu-ilmu lainnya dan bahkan bisa disebut bahwa matematika adalah suatu ilmu dasar (basic  sciences). Oleh karenanya matematika dipandang mempunyai peran yang sangat penting dalam berbagai bidang disiplin ilmu. Maematika juga memiliki pola yang sangat unik. Contohnya saja perkalian 9 yang apabila angka hasilnya dijumlahkan akan tetap menghasilkan angka 9.
10 x 9 = 90
2 x 9 = 18
3 x 9 = 27
4 x 9 = 36
5 x 9 = 45
6 x 9 = 54
7 x 9 = 63
8 x 9 = 72
9 x 9 = 81
Keunikan dari Perkalian 37, yang apabila ditambah beberapa variasi dalam penjumlahan dan perkaliannya, maka hasilnya akan unik.
3 x 37 = 111
6 x 37 = 222
9 x 37 = 333
12 x 37= 444
15 x 37 = 555
18 x 37 = 666
21 x 37 = 777
24 x 37 = 888
27 x 37 = 999
Keunikan dari Perkalian satu satu,
1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321
Jika kita lihat pola-pola tersebut, kita bisa melihat keunikan dan keindahan dari matematika. Pola yang telah diatur  sedemikian rupa oleh Yang Maha Pencipta, sehingga menghasilkan deretan bilangan yang sangat menakjubkan. Selain itu, bisa dibilang bahwa matematika adalah suatu kebenaran. Kenapa? Karena nilai yang dihasilkannya adalah mutlak. Mutlak kebenarannya. Tidak bisa berdasarkan opini sembarangan karena telah memiliki aturan-aturan tertentu dalam pengambilan suatu kesimpulan. Tidak ada nada yang menyangkal hasilnya.
Jadi, sudah tertarikkah Anda pada matematika?
Yang perlu kita ketahui selanjutnya tentang matematika adalah logika dan  pandangan yang luas. Maksudnya adalah kita harus memandang permasalahan matematika dalam berbagai cara. Karena dalam penyelesaiannya diperlukan beberapa pertimbangan dari teorema dan aksioma yang telah ada. Tidak hanya berpikiran dalam satu cara, tetapi berpikir secara spesifik sekaligus universal. Selain itu, bentuk matematika sendiri yang begitu khas dengan kekakuannya, merupakan salah satu penyebab dari kurang diminatinya matematika itu sendiri.
Banyak orang yang memahami suatu teorema atau aksioma dalam satu sudut pandang saja. Sehingga mempersulit pencapaian menuju hasil akhir. Padahal sudah seharusnyalah teorema dan aksioma dipandang sebagai koin yang memiliki dua buah sisi yang berbeda tetapi merupakan satu kesatuan. Mari kita lihat contoh berikut :
 Mempertanyakan Kebenaran Rumus Pasti Matematika
Apakah benar 1 = 1?
a2  =   a2
a2  -  a2  =  a2  - a2  >> dua2nya ditambah -a2  supaya sama hasilnya (rumus standar dalam matematika)
a (a – a )  = ( a + a )( a – a )  ingat rumus  a2  -  b2  =  (a – b )(a + b)
a (a- a ) = ( a + a )( a – a ) 
a = a + a
a =  2 a
1 = 2 (1)
jadi….
1 = 2  ( Bagaimana bisa? )
Jawaban :
Bagaimana? Sudahkah anda membaca soal matematika yang aneh itu? Atau anda menemukan kesimpulan aneh dari “cara pengerjaan” nya?  Sudahkah anda menemukan kesalahannya?
Letak kesalahannya adalah kita tidak boleh dengan seenaknya mengkenselasi (X-X) di sisi kiri dan sisi kanan. Kenapa?
Apabila kita amati dan cermati,( X-X) = 0
Berarti  sisi kiri dan kanan adalah
X(0) = (0)(X+X)
0 = 0, kalau kita pindah angka 0 yang di kanan ke kiri. Menjadi:
0/0 = 1, benarkah?
Tentu saja salah!
0 dibagi dengan 0 itu bilangan tak tentu. Jadi bukan hanya 1. Tapi bisa -…, -2, -1, 0, 1, 2, …,
Bukankah semua bilangan kalau dikalikan 0 akan sama dengan 0?
Jadi, kesalahan contoh kasus di atas adalah, pelanggaran dalam aturan kenselasi bilangan.
Sangat indah dan unik bukan matematika tersebut? Dengan segala keanehannya yang sesungguhnya indah. Keindahan yang berasal dari Allah, Sang Khalik. Tentunya masih banyak hal-hal menarik dalam matematika. Mari kita ubah pemikiran tentang matematika dengan menyelami hal-hal menarik yang terdapat di dalamnya.

sumber my community

dokumentasi kegiatan komunitas sumenep berbagi selama satu tahun yang dirangkum dalam bentuk video...